Thursday, January 26, 2012

Bahaya PAH bagi Manusia


1.     Imunosupresi (menghambat system)
Polisiklik aromatik hidrokarbon atau biasa disebut PAH adalah suatu golongan komponen organik yang terdiri dari lebih dari dua cincin aromatik. PAH dibentuk melalui pembakaran tidak sempurna. PAH dapat masuk kedalam tubuh melalui makanan, asap rokok, asap knalpot atau asap hasil pembakaran oleh industri. Pada makanan yang dibakar seperti pemasakan daging atau ikan atau makanan lain yang menggunakan panas dari api secara langsung dapat membuat lemak pada makanan meleleh dan menetes pada api dan menghasilkan komponen senyawa PAH. Senyawa kimia yang terbawa oleh asap pembakaran akan melapisi permukaan makanan. Akibatnya semakin lama paparan terhadap api, maka semakin banyak PAH yang  menempel pada makanan. Makanan yang telah diproses pada suhu tinggi seperti penggorengan dan  pembakaran adalah sumber utama PAH. Pada daging dan ikan yang telah dibakar ditemukan PAH sebanyak 200 µg/kg makanan. Pada daging barbeque, ditemukan PAH sebanyak 130 µg/kg makanan. Sedangkan untuk makanan yang belum diproses memiliki jumlah PAH sebanyak 0.01-1 µg/kg makanan.
Imunosupresi akibat toksisitas PAH bagi kesehatan manusia dapat memperbesar kerentanan tubuh terhadap bakteri, parasit dan virus, serta kerentanan terhadap kanker.
Utamanya bagi kanker, disebabkan karena adanya senyawa Hidrokarbon polisiklik aromatic tertentu yang bersifat karsinogenik dan mutagenik, artinya ada yang bersifat kanker. Senyawa ini dapat menghasilkan tumor pada tikus dalam waktu yang sangat singkat meskipun hanya sedikit yang dioleskan pada kulitnya. Hidrokarbon karsinogenik ini tidak hanya terdapat pada tar batu bara, melainkan juga pada jelaga dan asap tembakau dan dapat terbentuk dalam daging bakar. Efek biologisnya telah diketahui sejak lama, yaitu sejak 1775, ketika jelaga didefinisikan sebagai penyebab kanker zakar para pembersih cerobong. Kejadian kanker bibir dan jantung juga dijumpai pada pengisap rokok. Bahkan PAH telah dipercaya sebagai salah satu penyebab utama kanker paru-paru. Dr Hecht dan rekan menuturkan senyawa PAH yang disebut dengan fenantrena dalam rokok cepat membentuk zat beracun dalam darah yang menyebabkan mutasi hingga memicu terjadinya kanker.
Cara karsinogen ini menyebabkan kanker sekarang sudah mulai terungkap. Untuk mengeliminasi hidrokarbon, tubuh mengoksidasinya agar lebih larut dalam air, sehingga lebih mudah diekskresikan. Produk oksidasi metabolik tampaknya merupakan penyebab utama kanker. Contohnya, salah satu karsinogen yang paling kuat dari jenis ini adalah benzo[a]pirena. Oksidasi enzimatik mengkonversinya menjadi diol-epoksida seperti ditunjukkan pada gambar di bawah.

Diol-epoksida ini kemudian bereaksi dengan DNA sel, menyebabkan mutasi yang akhirnya mencegah sel bereproduksi secara normal.

2.     Penyebab Toksisitas Reproduktif
Toksisitas reproduktif atau Toksikologi Reproduksi adalah kondisi yang muncul akibat efek-efek berbahaya dari suatu zat kimia yang merugikan fungsi seksual dan sistem reproduksi kaum laki-laki dan perempuan sekaligus efek yang mengganggu perkembangan normal baik sebelum maupun sesudah lahir (juga disebut toksisitas perkembangan)
Beberapa golongan PAH, seperti Benzo[a]pyrene, diketahui dapat menganggu fungsi reproduksi. Penelitian yang dilakukan pada tikus percobaan menunjukan bahwa paparan Benzo[a]pyrene dapat mengurangi tingkat kesuburan tikus betina. Pada dosis yang cukup tinggi, Benzo[a]pyrene dapat menghancurkan sel telur sehingga tidak dapat dibuahi oleh sperma.  selain itu Benzo[a]pyrene yang dikonsumsi oleh tikus hamil ternyata mampu pindah ke jaringan plasenta dan masuk ke dalam jaringan embrio dan memicu terjadinya resorpsi kembali janin oleh rahim atau kematian pada janin.
Bahkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian Penyakit AS,Studi tahun 2007 menggunakan model tikus menunjukkan kalau paparan pada hidrokarbon aromatik polisiklik  ketika lahir dan menyusui mengurangi jumlah sel telur di rahim anak perempuan yang dilahirkan hingga dua pertiga.


No comments:

Post a Comment